Pemerintah selaku pemegang saham pengendali dari PT Bank Mandiri Tbk
tengah sibuk menyaring nama-nama untuk dicalonkan sebagai kandidat
direktur utama bank dengan aset terbesar di Indonesia tersebut.
Penyaringan nama calon-calon tersebut untuk menggantikan posisi Budi
Gunadi Sadikin yang masa jabatannya akan berakhir pada Maret 2016 nanti.
Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan kandidat pengganti
Budi yang berasal dari dalam Bank Mandiri maupun dari luar. Setidaknya
ada 8 (delapan) nama yang beredar menjadi kandidat pengganti Budi Gunadi
Sadikin di Bank Mandiri. Berikut nama-nama yang beredar tersebut :
1. Asmawi Syam (Direktur Utama BRI)
Setelah
meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin, Asmawi memulai
karirnya di BRI. Setelah 27 tahun mengabdi di BRI, ia mendapat
kepercayaan dari pemegang saham untuk masuk jajaran direksi.
Mantan
Ketua Senat Mahasiswa Unhas ini karirnya begitu cemerlang. Terakhir, ia
dinobatkan sebagai “Bankers of The Year 2015” Indonesia dari The
Banker.
Asmawi juga sudah hampir habis masa baktinya di BRI, sehingga berpeluang diberi tugas besar untuk memimpin Bank Mandiri.
2. Maryono (Direktur Utama BTN)
Maryono
sebenarnya adalah orang lama di Bank Mandiri. Setelah lulus sarjana
ekonomi dari Universitas Diponegoro, Maryono berkarir di Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang kemudian merger menjadi Bank
Mandiri. Pada tahun 2008, ia dipercaya sebagai Direktur Utama Bank
Mutiara (eks Bank Century) dan berhasil memperbaiki kondisi bank yang
tidak sehat hanya dalam waktu satu tahun. Tahun 2013 ia dipercaya
menakhkodai BTN.
3. Sofyan Basir (Direktur Utama PLN)
Sofyan
Basir bukan nama asing di perbankan nasional. Perjalanan karirnya
dimulai di Bank Duta pada tahun 1981. Pada tahun 1986, ia bergabung ke
Bank Bukopin hingga dipercaya memegang tampuk pimpinan sebagai direktur
utama.
Sempat diragukan kiprahnya ketika
dipercaya menjadi Direktur Utama BRI pada tahun 2005, namun dengan
tangan dinginnya membuktikan bahwa ia adalah banker berkualitas. Dibawah
kendalinya, dia sukses memimpin transformasi BRI sehingga menjadi bank
raksasa yang disegani kompetitor.
4. Hendi Prio Santoso (Direktur Utama PGN)
Hendi
Prio Santoso sejatinya adalah seorang bankir. Ia memulai karirnya di
Bank Niaga pada tahun 1990 dan setahun kemudian bergabung ke Citibank
hingga tahun 1996. Alumnus University of Houston ini kemudian berkarir
di industri multifinance, perusahaan investasi dan sekuritas.
Pada tahun 2007, ia hijrah ke PGN sebagai direktur keuangan. Setahun berselang, Hendi dipercaya sebagai direktur utama.
5. Haryanto T. Budiman (Managing Director JP Morgan Indonesia)
Haryanto
T. Budiman adalah satu-satunya kandidat dari luar BUMN. Karir di
industri keuangannya dimulai di McKinsey pada tahun 1996. Selama 10
tahun Haryanto menangani lembaga keuangan dan korporasi di Indonesia,
Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Australia.
Pada
tahun 2006 Haryanto mengundurkan diri dari McKinsey dan sempat menjadi
konsultan Bank Mandiri sebelum diajak Agus Martowardojo yang kala itu
menjabat direktur utama Bank Mandiri untuk menduduki posisi senior
executive vice president.
Lepas dari Bank
Mandiri, Haryanto dipercaya menduduki posisi Managing Director dan
Senior Country Officer Indonesia JP Morgan pada tahun 2012.
6. Kartika Wirjoatmodjo (Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri)
Alumnus
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini memulai karirnya sebagai
akuntan di RSM AAJ Associates sejak tahun 1995. Setahun kemudian, ia
pindah ke Mizuho Corporate Bank sebagai analis kredit dan kemudian di
tahun 1998 menjadi senior consultant, financial advisory services di
PricewaterhouseCoopers (PwC).
Sempat
membangun karir di The Boston Consulting Group, pada tahun 2003 Kartika
bergabung ke Bank Mandiri sebagai Senior Vice President Group Head of
Strategy. Pada tahun 2008 ia dipromosikan menjadi Managing Director
Mandiri Sekuritas.
Tahun 2011 hingga 2013 ia
ditunjuk sebagai CEO Indonesia Infrastruktur Finance dan kemudian
ditunjuk sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada
tahun 2015 pemerintah mempercayakan untuk jabatan direktur keuangan dan
strategi Bank Mandiri.
7. Pahala N. Mansury (Direktur Treasury & Markets Bank Mandiri)
Alumnus
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini memulai karirnya sebagai
konsultan di Andersen Consulting Accenture sejak tahun 1994. Pada tahun
1999 Pahala juga sempat menduduki posisi senior consultant di Booz Allen
& Hamilton.
Sempat membangun karir di
The Boston Consulting Group, pada tahun 2003 Pahala bergabung ke Bank
Mandiri sebagai Senior Vice President. Pada tahun 2006 ia menduduki
jabatan Executive Vice President coordinator finance & strategy.
Pada tahun 2010 dia dipercaya menjabat direktur keuangan dan strategi
Bank Mandiri dan di tahun 2015 dia menjabat sebagai direktur treasury
& markets Bank Mandiri.
8. Royke Tumilaar (Direktur Corporate Banking Bank Mandiri)
Alumnus
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti ini memulai karirnya di Astra
International pada tahun 1987. Cita-citanya sebagai bankir membawanya
ke Bank Dagang Negara (BDN). Sebelum merger menjadi Bank Mandiri,
jabatan terakhirnya di BDN adalah sebagai senior manager.
Sempat
menjadi komisaris utama Asuransi Staco Jasapratama dan komisaris
Mandiri Sekuritas, pada tahun 2011 Royke ditunjuk sebagai direktur
treasury, financial institutions & special asset management Bank
Mandiri dan di tahun 2015 ia duduk sebagai direktur corporate banking
Bank Mandiri.